"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh selamat datang di blog kami Ipnu Ippnu ranting ambokembang sekretariat : Jl. Raya Ambokembang ( sebelah utara masjid Al Mubarok Tjangkring ) Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan 51173 Telp. 085869223262 email : ipnuippnu_amb@ymail.com facebook : IPNU IPPNU Ranting Ambokembang

Sabtu, 19 Oktober 2013

Monggo di maos bareng PC IPNU IPPNU kota pekalongan

PC IPNU IPPNU Kota Pekalongan: Ibnu Taimiyyah, Ulama Panutan Wahhabi, Mengakui Pa...:
Syaikh Taqiyuddin Abul Abbas Ibn Taimiyyah mengemukakan beberapa alasan mengenai sampainya hadiah pahala kepada orang yang telah meninggal dunia. Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Tahqiq al-Amâl fî Mâ Yanfa’û lil Mayyît min al- Amâl karangan al-Allamah as-Sayyid Muhammad ibn Alwi al-Maliki al-Hasani, halaman 53—56 :

“Syaikh Taqiyuddin Abul Abbas Ibn Taimiyyah berkata, “Barangsiapa berkeyakinan bahwa manusia tidak dapat memperoleh manfaat kecuali dari amalnya sendiri, maka ia telah menentang ijma’ dan pendapatnya dianggap batil (salah) karena beberapa hujjah sebagai berikut :

  1. Manusia dapat memperoleh manfaat doa orang lain dan ini berarti memperoleh manfaat dari amal orang lain.
  2. Rasulullah besok pada hari kiamat akan memberi syafa’at bagi ahli mauqifdi padangmahsyar untuk mempercepat hisab. Dan juga akan memberi syafa’at bagi ahli surga agar mereka cepat memasukinya.
  3. Rasulullah juga akan memberi syafa’at bagi orang yang berdosa besar agar dapat keluar dari neraka. Ini juga berarti mengambil manfaat dari usaha orang lain.
  4. Para malaikat mendoakan dan memohonkan ampun bagi penduduk bumi. Hal ini juga berarti mengambil manfaat bukan dari amalnya sendiri.
  5. Allah SWT dapat mengeluarkan sebagian orang yang sama sekali tidak pernah beramal baik dari dalam neraka semata-mata karena rahmat Allah SWT. Hal ini juga menunjukkan mengambil manfaat dari perbuatan orang lain.
  6. Anak-anak dari orang-orang mukmin masuk ke dalam surga sebab amal perbuatan orang tua mereka. Hal itu juga berarti semata-mata karena usaha orang lain.
  7. Allah SWT berfirman mengenai dua anak yatim yang mempunyai orang tua sholih, kemudian kedua anak itu dapat mengambil manfaat dari kebaikan orang tua mereka, bukan dari usaha mereka.
  8. Mayyit dapat mengambil manfaat dari pahala sedekah dan memerdekakan budak berdasarkan hadits dan ijma’ ulama. Hal ini menunjukkan seseorang dapat memperoleh manfaat dari amal orang lain.
  9. Berdasarkan hadits dan ijma’ ulama, haji fardlu yang menjadi tanggungannya mayyit dapat gugur dengan haji yang dilakukan oleh walinya. Keterangan ini menunjukkan bermanfaatnya amal orang lain.
  10. Berdasarkan hadits dan ijma’ ulama, haji nadzar atau puasa nadzar mayyit dapat gugur dengan amal orang lain. Ini juga berarti mendapat manfaat dari amal orang lain.
  11. Orang mati yang meninggalkan hutang (contoh salah seorang sahabat) oleh Rasulullah dilarang untuk dishalati sampai hutangnya dilunasi oleh Abû Qatadah. ‘Âlî ibn Abî Thâlib juga pernah melunasi hutang orang lain yang telah meninggal dunia. Dan orang itu dapat mengambil manfaat dari shalat Nabi Muhammad. Hal ini lagi-lagi menunjukkan adanya manfaat dari amal orang lain.
  12. Nabi Muhammad SAW bersabda kepada orang yang shalat sendirian, “Hendaklah seorang laki-laki bersedekah kepada ini (sambil menunjuk kepada orang lain).” Nabi Muhammad SAW kemudian shalat bersama laki-laki tersebut maka, ia pun mendapatkan keutamaan shalat berjama’ah sebab amal orang lain.
  13. Manusia dapat terbebas dari hutang pada makhluk jika ada orang lain yang mau melunasinya. Hal ini juga menunjukkan perolehan manfaat dari amal orang lain.
  14. Orang yang memiliki beban dan kedhaliman kepada orang lain, jika dimaafkan oleh orang yang didhalimi, maka ia terbebas dari dosa berbuat dhalim. Hal ini menunjukkan adanya kemanfaatan dari perbuatan orang lain.
  15. Tetangga yang baik dapat memberi manfaat ketika masih hidup dan setelah ia meninggal dunia seperti dijelaskan dalam atsar.
  16. Orang yang duduk dalam majelis dzikir yang dirahmati Allah SWT tetapi tidak ikut berdzikir karena suatu keperluan, juga dapat memperoleh pahala dzikir dimaksud. Hal ini berarti orang tersebut dapat mengambil manfaat dari orang lain.
  17. Melakukan shalat atas mayyit dan berdoa di dalam shalat, merupakan kemanfaatan yang diambil mayyit dari orang yang masih hidup. Ini berarti memperoleh manfaat dari amal orang lain.
  18. Shalat Jum’at dinilai sah jika dilakukan oleh sekumpulan orang, begitu juga shalat jama’ah. Hal ini menunjukkan manfaat sebagian orang terhadap sebagian yang lain.
  19. Allah SWT berfirman kepada Nabi Muhammad, “Allah SWT sekali-kali tidak akan memberi adzab mereka sedang kamu berada di antara mereka.” (Q.S. Al-Anfâl : 33), dalam firman-Nya yang lain, “Dan kalau bukan karena laki-laki yang mukmin dan perempuan-perempuan mukmin.” (Q.S. Al-Fath : 35), dan firman Allah SWT, “Dan sekiranya Allah SWT tidak menolak (keganasan) sebagian manusia kepada sebagian yang lain.” (Q.S. Al-Hajj: 40). Maka Allah SWT menghilangkan atau menggagalkan satu adzab kepada sebagian manusia disebabkan manusia lain. Hal tersebut merupakan manfaat amal orang lain.
  20. Zakat fitrah wajib bagi anak kecil dan orang lain yang menjadi tanggungannya, maka anak kecil dan orang yang diasuh tersebut mendapatkan manfaat dari orang yang mengeluarkan zakat, meskipun bukan perbuatannya sendiri.
  21. Zakat harta anak kecil dan harta orang gila hukumnya wajib dan semua itu mendapat pahala walaupun mereka tidak ikut mengeluarkannya.

Siapapun yang merenungkan secara teliti, ia akan mendapatkan banyak keterangan yang menjelaskan bahwa orang mukmin dapat memperoleh manfaat dari amal-amal yang tidak dilakukannya. Sehingga bagaimana mungkin menta’wilkan ayat Al Quran Surat An-Najm ayat 39 dengan cara yang menyalahi Al Quran, Hadits, dan Ijma’ Ulama? (Ghayah al-Maqshûd li Syaikh ‘Abdullâh ibn Muhammad ibn Humaid, halaman 101) Dalam kitab Hukm al-Syâri’ah al-Islâmiyyah fî Ma’tam al-Arba’în, halaman 36, disebutkan sebagai berikut :

“Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan dalam kitab Fatawa-nya bahwa pendapat yang benar dan sesuai dengan kesepakatan para imam adalah bahwa mayyit dapat memperoleh manfaat dari semua ibadah, baik ibadah badaniyah seperti shalat, puasa, membaca Al Quran, ataupun ibadah maliyah seperti sedekah dan lain-lain. Hal yang sama juga berlaku untuk orang yang berdoa dan membaca istighfar untuk mayyit.”


sumber dari site resmi PC IPNU IPPNU kota Pekalongan

Kamis, 17 Oktober 2013

Bakti sosial IPNU-IPPNU Ranting Ambokembang


Rekan rekanita ipnu ippnu ranting ambokembang
dan warga setempat
Pada tanggal 15 oktober 2013 yang bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1434 H, IPNU-IPPNU Ambokembang  mengadakan bakti sosial yang diisi dengan penyembelihan hewan qurban berupa 2 ekor kambing di desa Lambur kecamatan Kandangserang. Tepatnya di dukuh Watu Ireng. 
kami mengadakan kegiatan ini disana berdasarkan rekomendasi dari Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan. 
kegiatan ini bertujuan melatih Anggota IPNU IPPNU Ranting Ambokembang untuk berqurban juga berbagi kepada sesama sehingga bisa menumbuhkan rasa saling berbagi diantara umat Islam dan bisa tertanam keinginan untuk berqurban dikemudian hari secara mandiri.

Selain dari tujuan diatas kami juga bermaksud Memperkenalkan ajaran Ahlusunnah wal jamaah (berqurban) serta mendekatkan organisasi kami kepada masyarakat dan juga menjalin tali silaturrahim antara IPNU IPPNU Ranting Ambokembang dengan masyarakat.

Berqurban akan lebih tepat sasaran jika dilakukan dan ditujukan untuk saudara kita yang benar-benar membutuhkannya. Untuk itu kami memilih Dukuh Watu ireng di desa Lambur. selain karena keadaan ekonomi disana masih rendah, juga kurangnya kesadaran untuk berqurban di Desa tersebut. Terbukti dari penuturan Camat Kandangserang yang mengatakan dalam satu tahun belum tentu ada satu orang yang berqurban. Diharapkan setelah kami berqurban di desa tersebut mampu menstimulus atau merangsang warga sekitar untuk melakukan qurban ditahun-tahun yang akan datang. 
Selain itu juga kegiatan tersebut bermaksud untuk menjalin tali silaturahmi dengan sesama umat Islam sehingga mereka tidak merasa tersisih ataupun agar mereka merasa masih ada yang memperhatikan. 

Berdasarkan penuturan pak Trisno (pembina IPNU-IPPNU desa lambur), perlu adanya penguatan paham ahlusunnah wal jamaah ke setiap element masyarakat. dimana masih sedikitnya kepedulian terhadap masyarakat NU disana, yang bahkan hampir tidak mengenal apa itu NU sendiri dan juga membentengi paham ahlsunnah wal jamaah dari paham luar yang ingin menghilangkan tradisi amaliah Nahdlatul Ulama' yang telah di wariskan para ulama dari generasi ke generasi.
dari penuturan beliau, kami akhirnya memantapkan tujuan kami untuk mengadakan kegiatan baksos di daerah tersebut disamping karena rendahnya kesadaran untuk berqurban dan juga kami berharap kelak pemuda pemudi disana mau menghidupkan kembali IPNU-IPPNU dan meneruskan perjuangan para ulama.

Harapan kami IPNU-IPPNU Ambokembang dapat melaksanakan kembali kegiatan baksos dan qurban di Tahun-tahun mendatang, dan kami juga berharap kegiatan ini bukan hanya kami yang melaksanakan tapi juga oleh NU dan Banom Lainnya, karena masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan. dan juga masih banyak daerah daerah lain yang memerlukan bantuan.

oleh Riza Kinanta
Ketua Panitia pembagian daging kurban

Woro - woro

Add caption

Kamis, 10 Oktober 2013

OPINI
PERKEMBANGAN KEGIATAN PR. IPNU DAN IPPNU AMBOKEMBANG
Oleh : Ibu Soidalia
            Sebagai salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama (NU), perkembangan Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) tidak telepas dari keberadaan NU yang pada saat itu berstatus sebagai partai politik tahun 1955. IPNU dan IPPNU ini didirikan sebagai organisasi kesiswaan dan kesantrian yang dimasukkan dalam rangka menyatukan gerakan langkah dan dinamisasi kaum terpelajar di kalangan Nahdliyyin.
            IPNU dan IPPNU merupakan suatu organisasi yang bersifat keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berhaluan Islam Ahlussunah Wal Jama’ah (Aswaja), dan dalam perkembangannya akan mengalami perubahan-perubahan yang disebabkan oleh tuntutan situasi dan kondisi. Karenanya menjadi kewajiban bagi rekan dan rekanita IPNU dan IPPNU untuk terus mempelajari perubahan itu, dengan mengkajinya, dan mencoba untuk mengantisipasinya.
            Kegiatan yang sudah menjadi rutinan PR. IPNU dan IPPNU Ambokembang merupakan suatu perkumpulan bagi rekan dan rekanita yang bisa menjadi ajang silaturahmi bagi para anggotanya, ajang silaturahmi dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC), juga sebagai sarana informasi dan saling tukar pikiran antar Pengurus Ranting dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC). Adapun kegiatannya mulai dari rutinan yang dilaksanakan tiap malam sabtu, arisan para anggota, pengajian senja, dan buka bersama di bulan ramadhan dll.
            Dalam pelaksanaannya kegiatan rutinan PR. IPNU dan IPPNU Ambokembang ini bisa dikatakan sudah berjalan dengan baik, dengan kata lain kegiatan rutinan PR. IPNU dan IPPNU Ambokembang tidak vakum (berhenti) ditempat. Hanya saja, masih diperlukan adanya peningkatan untuk para kader-kadernya, karena belum keseluruhan remaja bisa terkover. Sehingga perlu dibutuhkan lagi peningkatan dari jumlah anggota dalam hal perekrutannya.
            Di sisi lain, terkait dengan kegiatan yang sudah berjalan selama ini harus ada variasi dalam kegiatan, terlebih kegiatan yang tidak terlepas dari tradisi amalan NU agar tidak ditinggalkan oleh para generasi. Melihat belum adanya keterlibatan langsung dari anggota PR. IPNU dan IPPNU Ambokembang yang terjun pada masyarakat, maka kegiatan kultum bagi remaja dan pelatihan MC bisa ditambahkan dalam kegiatan rutinan ini. Adapun untuk waktu pelaksanaannya untuk lebih bisa disesuaikan, dan tidak harus memanggil pakarnya. Karena hal ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. Maka perlu dikondisikan dengan anggaran yang ada.
            Kegiatan yang sudah berjalan hingga saat ini diharapkan bisa sejalan dengan visi dan misi NU. Lebih-lebih bisa dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan diri, memelihara, melestarikan dan mengamalkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah yang Rahmatan lil ‘Alamin. Bila kita coba menengok diluar sana terdapat beberapa aliran yang tidak sepaham dan sependapat dengan aliran aswaja. Yang mana mereka beranggapan bahwa aliran yang mereka yakini itu yang paling benar dibanding dengan aliran yang lain. Sehingga dalam hal ini perlu adanya pegangan yang kokoh pada tiap individu dalam membentengi aliran yang berlainan dan tidak sepaham dengan aliran Aswaja.


                                                Ambokembang, 17 September 2013



Jumat, 04 Oktober 2013

MAKNA TEMBANG "SLUKU-SLUKU BATHOK"

MAKNA TEMBANG "SLUKU-SLUKU BATHOK"

Tahukah Anda bahwa sejarah telah mencatat, para Wali songo di tanah air telah menggubah tembang dolanan anak yang sarat akan makna. Ini hanya sekedar contoh, betapa besar perhatian para penegak agama kepada anak. Anak adalah generasi penerus yang harus disibukkan belajar, bukan menyanyikan lagu orang dewasa.

Inilah salah satu lagu atau tembang dolanan gubahan para wali, sluku-sluku bathok beserta maknanya :

1. Sluku-sluku bathok, bathoke ela-elo

Usluk fa usluka bathnaka, bathnaka ila Allah Berjalan jalankan batinmu, batinmu kepada Tuhan. Ada juga yang memaknai Ghuslu-ghuslu batnaka, bathnaka ila Allah Mandi sucikan jiwamu menuju kepada Allah dari segala kesibukan hati selain mengingat-Nya, dari segala penyakit hati yang meranggaskan setiap kebaikan manusia.

2. Si Rama menyang Solo

Sharimi Yasluka artinya Petik dan ambillah satu jalan, dalam versi lain berasal dari kata Siru ma’a man sholla, Berjalan bersama orang-orang yang menegakkan sholat yaitu orang yang tidak bosan-bosan berjuang di jalan Allah.

3. Oleh-olehe payung mutha

Laailaha illaallah hayun wal mauta maknanya kurang lebih demikian Esakan Allah dari hidup sampai mati. Ajakan untuk bertauhid dan berpegang teguh kepada agama Allah sampai akhir hayat. Istiqomah dengan kalimat Lailaha illaAllah

4. Mak jenthit lolobah

Mandzalik muqarabah, Siapa yang mendekat bertaqarrublah tanpa henti. Selalu mendekat kepada Allah dalam segala keadaan. Sabar saat diuji, syukur saat diberi nikmat.

5. Wong mati ora obah

Hayun wal mauta innalillah, Sungguh hidup dan mati hanyalah milik Allah. Dalam versi lain berasal dari kataMan mata ra’a dzunubah, orang nang mati akan melihat dosanya. Oleh karena itu siapkanlah kematianmu dengan terus berbuat baik kepada sesama dengan penuh cinta dan Taqwa kepada Allah SWT.

6. Yen obah medeni bocah

Mahabbatan mahrajuhu taubah, Maka, bercintalah dengan kecintaan menuju taubat. Selagi masih diberi kesempatan oleh Allah untuk hidup di dunia ini. Jangan pernah putus asa dalam menggapai rahmat dan maghfirah-Nya.

 7. Yen urip goleka dhuwit

Yasrifu innal khalaqna insana min dhafiq, Ingatlah sungguh manusia diciptakan dari air yang memancar. Maksudnya, manusia diciptakan dari ketiadaan dan kehinaan. Oleh karena itu untuk memperoleh kemulyaan harus dengan berjalan di jalan Allah.

Kurang lebih demikian, semoga bermanfaat.

diambil dari sumber http://www.piss-ktb.com/2012/12/2104-makna-tembang-sluku-sluku-bathok.html#gsc.tab=0
https://www.facebook.com/notes/hakam-ahmed-elchudrie/makna-tembang-sluku-sluku-bathok/377494715672860?refid=18

Senin, 11 Maret 2013

Mars IPNU IPPNU



Sowan dan Mencium Tangan Kyai


Sowan adalah tradisi santri berkunjung kepada kyai dengan harapan mendapatkan petunjuk atas sebuah permasalahan yang diajukannya, atau mengharapkan doa dari kyai atau sekedar bertatap muka silaturrhim saja. Seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah saw bahwa bersilaturhim dapat menjadikan umur dan rizqbi bertambah panjang. Sowan dapat dilakukan oleh santri secara individu atau bersama-sama. Bisanya seorang kyai akan menerima para tamu dengan lapang dada.
Bagi wali santri yang hendak menitipkan anaknya di pesantren, sowan kepada kyai sangat penting. Karena dalam kesempatan ini ia akan memasrahkan anaknya untuk dididik di pesantren oleh sang kyai. Begitu pula dengan calon santri, inilah kali pertama ia melihat wajah kyainya yang akan menjadi panutan sepanjang hidupnya.
Sowan tidak hanya dilakukan oleh santri yang masih belajar di pesantren. Banyak santri yang telah hidup bermasyarakat dan berkeluarga mengunjungi kyainya hanya sekedar ingin bersalaman semata. Atau sengaja datang membawa permasalahan yang hendak ditanyakan kepada kyai tentang berbagai masalah yang dihadapinya.
Hal ini menjadikan bahwa hubungan kyai santri tidak pernah mengenal kata putus. Kyai tetap menjadi guru dan santri tetap menjadi murid. Dalam dunia pesantren istilah alumni hanya menunjuk pada batasan waktu formal belaka, dimana seorang santri pernah belajar di sebuah pesantren tertentu. Tidak termasuk di dalamnya hubungan guru-murid. Meskipun telah manjadi alumni pesantren A, seseorang akan tetap menjadi santri atau murid Kyai A.
Di beberapa daerah tradisi sowan memiliki momentumnya ketika idul fitri tiba. Biasanya, seorang kyai sengaja mempersiapkan diri menerima banyak tamu yang sowan kepadanya. Mereka yang sowan tidaklah sebatas para santri yang pernah berguru kepadanya, namun juga masyarakat, tetangga dan bahkan para pejabat tidak pernah berguru langsung kepadanya. Mereka datang dengan harapan mendapatkan berkah dari kealiman seorang kyai. Karena barang siapa  bergaul dengan penjual minyak wangi, pasti akan tertular semerbaknya bau wangi.
Pada bulan syawal seperti ini, sowan kepada kyai merupakan sesuatu yang utama bagi kalangan santri. Hampir sama pentingnya dengan mudik untuk berjumpa keuarga dan kedua orang tua. Pantas saja, karena kyai bagi santri adalah guru sekaligus berlaku sebagai orang tua. Oleh karena itu sering kali mereka yang kembali pulang dari perantauan menjadikan sowan kepada kyai sebagai alasan penting mudik di hari lebaran. Bagi santri yang telah jauh berkelana mengarungi kehidupan, kembali ke pesantren dan mencium tangan kyai merupakan ‘isi ulang energi’ recharger untuk menghadapi perjalanan hidup ke depan. Seolah setelah mencium tangan kyai dan bermuwajjahah dengannya semua permasalahan di depan pasti akan teratasi. Semua itu berlaku berkat do’a orang tua dan kyai.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Imam Nawawi sebagai mana dinukil oleh Ibn Hajar al-Asqolani dalam fathul Bari
قالَ الاِمَامْ النَّوَاوِيْ : تقبِيْلُ يَدِ الرَّجُلِ ِلزُهْدِهِ وَصَلاَحِهِ وَعِلْمِهِ اَوْ شرَفِهِ اَوْ نَحْوِ ذالِكَ مِنَ اْلاُمُوْرِ الدِّيْنِيَّةِ لاَ يُكْرَهُ بَل يُسْتَحَبُّ.

Artinya : Imam Nawawi berkata : mencium tangan seseorang karena zuhudnya, kebaikannya, ilmunya, atau karena kedudukannya dalam agama adalah perbuatan yang tidak dimakruhkan, bahkan hal yang demikian itu disunahkan.
Demikianlah tradisi sowan ini berlangsung hingga sekarang. Para santri meyakini benar bahwa seorang kyai yang alim dan zuhud jauh lebih dekat kepada Allah swt dibandingnkan manusia pada umumnya. Karena itulah para santri sangat mengharapkan do’a dari para kyai. Karena do’a itu niilainya lebih dari segudang harta. Inilah yang oleh orang awam banyak diisitlahkan dengan tabarrukan, mengharapkan berkah dari do’a kyai yang mustajab karena kezuhudannya, ke-wirai-annya dan kealimanyya.
Dengan demikian optimism dalam menghadapi kehidupan dengan berbagai macam permasalahnnya merupakan nilai posittif yang tersimpan di balik tradisi sowan. Sowan model inilah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” (H.R. Bukhari-Muslim).
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ قَالَ مَا لَهُ مَا لَهُ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَبٌ مَا لَهُ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ ” .رواه البخاري .
Dari Abu Ayyub Al-Anshori r.a bahwa ada seorang berkata kepada Nabi saw., “Beritahukanlah kepadaku tentang satu amalan yang memasukkan aku ke surga. Seseorang berkata, “Ada apa dia? Ada apa dia?” Rasulullah saw. Berkata, “Apakah dia ada keperluan? Beribadahlah kamu kepada Allah jangan kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, tegakkan shalat, tunaikan zakat, dan ber-silaturahimlah.” (Bukhari).
Artinya hanya silatrrahim yang bernialai positiflah yang akan diganjar oleh Allah sebagaimana dijanjikan Rasulullah dalam kedua haditsnya. Bukan silatrrahim yang bernilai negative yaitu silaturrahim yang melanggar aturan syariat Islam.

 sumber dari Redaktur: Ulil Hadarwy

Sabtu, 09 Maret 2013

SOWAN ke Para Ulama, BANOM NU dan Tokoh Masyarakat

Dengan diadakannya ta'arufan pada hari jumat sore tanggal 8 Maret 2013 kemarin, diputuskannya progam kerja pertama yaitu adalah sowan kepara tokoh ulama, Banom N.U , Alumni, Pembina, dan Tokoh Masyarakat di Ambokembang, mendapat suatu pelajaran berharga bagi kami.
sebagaimana yang didalam hadist Rosulullah SAWأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُBarangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” (H.R. Bukhari-Muslim).pertama kita sowan ke tokoh dan mantan pengurus Ipnu Ippnu Ambokembang yaitu BapaK ust. Mahrus yang sekarang bertempat tinggal di Tangkil Tengah, Alhamdulillah disana kami memperkenalkan pengurus baru periode 2013-2015, dan mendapatkan nasihat, saran dan masukan dari beliau dan bercerita tentang sejarah kepengurusan Ipnu Ippnu Ranting Ambokembang.dan selanjutnya kami ke mbak inuk yang sebagi mantan ketua IPPNU Ambokembang, kami mendapat pelajaran baru yaitu untuk saling bekerja sama secara Intern dan bekerja sama, yang kemudian ke Ketua N.U ambokembang Al Mukarrom Bapak KH. Abdul Karim, kami mendapatkan pelajaran dan masukan serta arahan yang penting dari beliau yaitu disana kami diberi masukan agar mewaspadai dan mengantisipasi dengan Aliran Wahabi yang semakin memojokan organisasi N.U , islam radikalisme dengan dalih pemurnian agama sehingga ada yang menghalalkan segala cara untuk merebut aset aset  Warga N.U dan pencucian otak oleh masyarakat.


Senin, 04 Maret 2013

Tasyakuran ke Dieng oleh panitia

setelah berhasilnya rapat anggota segenap paniitia, mengadakan tasyakuran dan wisata dengan tujuan ke daerah datang tinggi Dieng (telaga warna, kawah sikidang dan komplek candi dieng) dalam acara tersebut ada seseorang meramaikan suasana yang membuat seluruh peserta tidak akan melupakan kebersamaan tersebut.
dengan kata-kata yang penuh perasaan dan membuat semua tersenyum dan cengengesan juga tertawa terbahak-bahak di prediksi dia akan menjadi pujangga besar di masa depan, dia menamakan dirinya Kurdi Erlangga dengan julukan pujangga kelapuk.
dalam kegiatan yang diikut oleh 23 peserta tersebut berangkat pada pukul 07.00 WIB, dan sampai di tempat tujuan pada jam 10.30 WIB dan mulai melakukan ekspedisi dengan tujuan pertama Telaga Warna
TELAGA WARNA

dan tujuan berikutnya yaitu menuju ke dieng pleateau theatre










selanjutnya ke kawah sikidang yang merupakan bekas ledakan gunung berapi yang terjadi bertahun-tahun yang lalu dikawasan tersebut.






dan perjalanan terakhir ke kawasan komplek candi Dieng
















setelah puas berada di kawasan komplek candi dieng tersebut dan dikarenakan waktu sudah menjelang sore, rombongan tersebut sepakat untuk pulang, dan perjalanan pulang sampai dirumah pada pukul 20.00 WIB dan meninggalkan kesan yang tidak terlupakan.

BAHASA LANGIT
Puisi Hanifah Nadya Kartika

Gumpalan awan di langit biru
Bercerita kisah kita
Saat deras hujan bagai air mata
Dan cerah mentari jadi wajah kita

Warna pelangi di langit biru
Hanya jadi saksi bisu
Saksi kisah perjalananku denganmu
Saat perbedaan jadi keindahan

Langit pun berbahasa
Dan bersenandung ria
Lantunkan lagu rindu antara engkau dan aku
Oh Sahabat…

Langit pun berbahasa
Tanda bersuka cita
Sambut esok dimana kita kan slalu bersama
Selamanya…

Dan dengarlah, dengarlah slalu
Itulah semua tentang kita, 
cerita bahasa langit…


DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2011/06/kumpulan-puisi-tentang-persahabatan.html#ixzz2MaLXLd9H 








Jumat, 22 Februari 2013

Ketua Baru Periode Baru

Alhamdulillahirobilalamin...
Mantan ketua PR Ipnu Ambokembang  (2011-2013) dan Ketua Ipnu Ambokembang (2013-2015)

Dengan selesainya kegiatan RAT/LPJ Ipnu Ippnu ranting ambokembang telah memutuskan dengan kesepakatan calon ketua baru yaitu M. Syarifudin
semoga dengan terpilihnya beliau ipnu ippnu ranting ambokembang menjadi maju dan berkembang, berkualitas.
semoga beliau bisa lebih baik lagi dalam memimpin organisasi masyarakat dan menggerakan visi dan misinya.
dan akan menjadi suatu tugas dari seorang ketua yang akan menjadi tauladan serta panutan bagi masyarakat.
Ketua Ippnu Ranting Ambokembang (2013-2015) dan mantan ketua Ippnu Ranting Ambokembang 2011-2013
karena dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan sosok yang berjiwa besar dan bijaksana untuk memimpin, keterikatan antara pemimpin dan yang dipimpin ada kesetiaan kepada Allah dan RosulNya, karena akan dipertanggung jawabkan di akhirat nanti kemana arahnya, agar sesuai dengan syariat islam.
"Menurut Imam Ghazali, hakekat kepemimpinan adalah pengaruh, yakni kedudukan seseorang di mata dan di hati umat (maqamuka fi qulub al-nas). (Ihya’ `Ulumudin jilid 3, h. 45)"
pemimpin akan berperngaruh dalam organisasi yang di ibaratkan kapal dia adalah nahkodanya yang akan mengarahkan tujuan kemana kapal itu akan berlabuh, jadi pemimpin harus melihat tujuan organisasi dan tidak berdasarkan pada suatu kelompok saja tetapi dalam ruang lingkup yang lebih luas.
berpegang pada syariat dan akhlak islam sesuai dengan tradisi organisasi yang telah khas dengan ke aswaja'anya selalu berpedoman teguh menjaga tradisi.
mengemban amanah, seorang pemimpin akan menerima suatu amanah dan tanggung jawab yang besar, seorang pemimpin akan menjadi sorotan utama dalam masalah organisasi.

wallahu'alam bishowab..

Sabtu, 09 Februari 2013

LPJ bulan Februari

Berita Hangat dari PR Ipnu Ippnu ambokembang akan diadakannya LPJ pada hari jumat 22 Februari 2013
dimohonkan kepada rekan rekanita untuk menghadiri dan sekalian pemilihan calon ketua baru ipnu ippnu ambokembang

Jumat, 01 Februari 2013

GonJANG GAnjING PemimPin

Pemimpin???????? adalah sosok sentral dari suatu organisasi yang dipandang dan dijadikan tauladan.
Seperti apakah Pemimpin yang akan kita pilih nanti?
sebenarnya memilihi suatu kepemimpinan itu tidak dilihat dari siapa? dan Latar belakang?
yang jelas sosok pemimpin adalah dia yang ikhlas mengemban amanah, pengalaman, jujur dapat dipercaya dan rela berkorban baik waktu atau materiil.
bukan dilihat dia anak siapa? keluarga siapa? dan pendidikan apa?

yang kita butuhkan dalam organisasi kita itu adalah seperti dalam kriteria diatas, untuk kurang dan lebihnya kita harus menerima segala saran atau kritikan..

Nhaaa..... IPNU IPPNU Ranting Ambokembang akan mengadakan LPJ ?

Sosok Apa Yang akan kita butuhkan dalam memimpin Organisasi ini? sedangkan momok organisasi itu tanggung jawab dari pemimpin dan pengurus.

wes Ayo Rekan lan Rekanita, kita bersatu dalam naungan Ahlusunnal Waljamaah.. kita Saudara.. kita Sama2 Mbontote N.U,,. kita Majukan Organisasi kita, selalu bersikap Tassamuh, Tawazun dan Tasamuth..



Selasa, 01 Januari 2013

Anjangsana Ke Bandung Euy..

Alhamdulillahirobil alamien.....
ucapan syukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat dan karunia ini, akhirnya pada tanggal 31/12-2012 terlaksana kegiatan Ipnu Ippnu Ranting Ambokembang Periode 2011-2012 masa kepemimpinan Mas Wahidin Cs dan Mbak Riskiyah Cs, waktu itu jam 12.30 kami berangkat dari skretariat kami di jl. Raya Ambokembang kami berkumpul menunggu Bis yang akan kami tumpangi kebandung dengan tujuan Ziarah dan Wisata ke Makam Auliya' Sayyid al Habib Ahmad Al Athos Sapuro , Ke Makam Auliya salah satu dariWalisongo yaitu Sayyid Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dan Reden Patah Cirebon, dan Situ Patengang dan ke Kawah Putih, Parayangan dan Cibaduyut.
waktu 13.45 kami berangkat kemakam Habib Ahmad Sapuro dan sore hari dengan suasana hujan kami berziarah dengan dipimpin oleh Ustadz Suheriyanto kami dengan Khusyuk doa kami panjatkan kepada Allah SWT. memohon agar dilncarkannya acara ini tanpa halangan apapun. setelah berziarah kami langsung menuju cirebon yang sebelumnya kami berhenti dahulu untuk menjamak sholat kami, kami sampai di cirebon pada malam hari sekitar jam 23.15 kami beri waktu 1 jam untuk berziarah dan makan. Masya Allah dengan arsitektur yang luar biasa di makam auliya ini juga mengandung unsur pecinan juga kami temui. kami serombongan wudlu dahulu di 4 buah gentong besar disebelah kanan pintu masuk. Alhamdulillah terlaksana dengan lancar yang pas pada malam itu adalah malam pergantian tahun ke 2013. diperjalanan kami bersyukur diberi kelancaran karena sebelumnya kami khawatir karena malam tahun baru pasti akan ramai dan macet. sesudah dari cirebon kami langsung menuju ke lokasi wisata situ patengang bandung, diperjalanan ini kami isi dengan gurauan dan celotehan anak muda yang menggurihkan agar suasana tidak penat dalam menempuh perjalanan jauh ini.
Situ Patengan
suasana sudah larut dari perjalanan kemungkinan banyak rekan rekanita yang tidur kami terbangun ternyata disisi sudah nampak pepohonan dan tanaman teh terlihat dengan indah yang luar biasa, kami berhenti di pertengahan perjalanan pada pukul 04.50 turun dari bis dan semuanya menggigil kedinginan untuk berbicara pun seperti keluar uap dingin dimulut kita, dengan gurauannya rekan kita ada yang mengatakan ini di korea atau dikutub..haha.. mungkin itu karena dinginnya di daerah bandung selatan ini, disini ada sebagian rekan2 kita yang memesan makanan atau minuman untuk menghangatkan dan mengisi perut. kami melaksanakan sholat jamaah subuh disini dengan air wudlu seperti dari es langsung dinginnya.
sesudah itu kami langsung melanjutkan perjananan ke danau situ patengang suasana takjub kami ucapkan dengan mengatakan kalimat "Subhanallah" luar biasa nya danau yang indah di kelilingi bukit kebun teh yang sejuk dan dingin ini, tapi sebelum ke lokasi kami makan bersama-sama untuk sarapan pagi yang enak ada yang berisi daging ayam, atau daging dan ikan tawar. selesai makan kami berkumpul untuk berwisata mengelilingi danau situ patengan yang indah ini menaiki sebuah perahu yang berisi sekitar 15 atau 20 orang ke tengah danau yang dinamakan bukit cinta.
Danau yang luasnya sekitar 48 ha ini menyimpan suatu legenda yang terpopuler di tanah pasundan terletak 1600 meter diatas permukaan laut Mengisahkan cinta Putra Prabu dan Putri titisan Dewi yang besar bersama alam, yaitu ki Santang dan Dewi Rengganis. Mereka berpisah untuk sekian lamanya. Karena cintanya yang begitu mendalam, mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan "Batu Cinta".
Dewi Rengganis pun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (Pulau Asmara /Pulau Sasaka). Menurut cerita ini, yang singgah di batu cinta dan mengelilingi pulau asmara, senantiasa mendapat cinta yang abadi seperti mereka.
Jika Anda ingin mencapai ke lokasi Batu Cinta, di tepi danau telah disediakan perahu-perahu dengan warna-warna yang terang siap mengantarkan Anda dan keluarga menjelajahi lebih jauh danau ini dengan harga yang bervariasi, kita bisa membeli strawberry di daerah sini dengan banyak. 
menuju kawah putih
(bersambung..................................................................................................)