OPINI
PERKEMBANGAN
KEGIATAN PR. IPNU DAN IPPNU AMBOKEMBANG
Oleh
: Ibu Soidalia
Sebagai salah satu badan otonom
Nahdlatul Ulama (NU), perkembangan Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) tidak telepas
dari keberadaan NU yang pada saat itu berstatus sebagai partai politik tahun
1955. IPNU dan IPPNU ini didirikan sebagai organisasi kesiswaan dan
kesantrian yang dimasukkan dalam rangka menyatukan gerakan langkah dan
dinamisasi kaum terpelajar di kalangan Nahdliyyin.
IPNU dan IPPNU merupakan suatu organisasi
yang bersifat keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan
keagamaan yang berhaluan Islam Ahlussunah Wal Jama’ah (Aswaja), dan dalam
perkembangannya akan mengalami perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
tuntutan situasi dan kondisi. Karenanya menjadi kewajiban bagi rekan dan
rekanita IPNU dan IPPNU untuk terus mempelajari perubahan itu, dengan
mengkajinya, dan mencoba untuk mengantisipasinya.
Kegiatan yang sudah menjadi rutinan
PR. IPNU dan IPPNU Ambokembang merupakan suatu perkumpulan bagi rekan dan
rekanita yang bisa menjadi ajang silaturahmi bagi para anggotanya, ajang
silaturahmi dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC), juga sebagai sarana informasi
dan saling tukar pikiran antar Pengurus Ranting dengan Pimpinan Anak Cabang
(PAC). Adapun kegiatannya mulai dari rutinan yang dilaksanakan tiap malam
sabtu, arisan para anggota, pengajian senja, dan buka bersama di bulan ramadhan
dll.
Dalam pelaksanaannya kegiatan
rutinan PR. IPNU dan IPPNU Ambokembang ini bisa dikatakan sudah berjalan dengan
baik, dengan kata lain kegiatan rutinan PR. IPNU dan IPPNU Ambokembang tidak vakum
(berhenti) ditempat. Hanya saja, masih diperlukan adanya peningkatan untuk para kader-kadernya, karena belum keseluruhan remaja bisa terkover. Sehingga perlu dibutuhkan lagi peningkatan
dari jumlah anggota dalam hal perekrutannya.
Di sisi lain, terkait dengan
kegiatan yang sudah berjalan selama ini harus ada variasi dalam kegiatan,
terlebih kegiatan yang tidak terlepas dari tradisi amalan NU agar tidak
ditinggalkan oleh para generasi. Melihat belum adanya keterlibatan langsung dari
anggota PR. IPNU dan IPPNU Ambokembang yang terjun pada masyarakat, maka kegiatan
kultum bagi remaja dan pelatihan MC bisa ditambahkan dalam kegiatan rutinan
ini. Adapun untuk waktu pelaksanaannya untuk lebih bisa disesuaikan, dan tidak
harus memanggil pakarnya. Karena hal ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. Maka
perlu dikondisikan dengan anggaran yang ada.
Kegiatan yang sudah berjalan hingga
saat ini diharapkan bisa sejalan dengan visi dan misi NU. Lebih-lebih bisa
dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan diri, memelihara, melestarikan dan
mengamalkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah yang Rahmatan
lil ‘Alamin. Bila kita coba menengok diluar
sana terdapat beberapa aliran yang tidak sepaham dan sependapat dengan aliran
aswaja. Yang mana mereka beranggapan bahwa aliran yang mereka yakini itu yang
paling benar dibanding dengan aliran yang lain. Sehingga dalam hal ini perlu
adanya pegangan yang kokoh pada tiap individu dalam membentengi aliran yang
berlainan dan tidak sepaham dengan aliran Aswaja.
Ambokembang,
17 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar