"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh selamat datang di blog kami Ipnu Ippnu ranting ambokembang sekretariat : Jl. Raya Ambokembang ( sebelah utara masjid Al Mubarok Tjangkring ) Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan 51173 Telp. 085869223262 email : ipnuippnu_amb@ymail.com facebook : IPNU IPPNU Ranting Ambokembang

Sabtu, 19 Oktober 2013

Monggo di maos bareng PC IPNU IPPNU kota pekalongan

PC IPNU IPPNU Kota Pekalongan: Ibnu Taimiyyah, Ulama Panutan Wahhabi, Mengakui Pa...:
Syaikh Taqiyuddin Abul Abbas Ibn Taimiyyah mengemukakan beberapa alasan mengenai sampainya hadiah pahala kepada orang yang telah meninggal dunia. Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Tahqiq al-Amâl fî Mâ Yanfa’û lil Mayyît min al- Amâl karangan al-Allamah as-Sayyid Muhammad ibn Alwi al-Maliki al-Hasani, halaman 53—56 :

“Syaikh Taqiyuddin Abul Abbas Ibn Taimiyyah berkata, “Barangsiapa berkeyakinan bahwa manusia tidak dapat memperoleh manfaat kecuali dari amalnya sendiri, maka ia telah menentang ijma’ dan pendapatnya dianggap batil (salah) karena beberapa hujjah sebagai berikut :

  1. Manusia dapat memperoleh manfaat doa orang lain dan ini berarti memperoleh manfaat dari amal orang lain.
  2. Rasulullah besok pada hari kiamat akan memberi syafa’at bagi ahli mauqifdi padangmahsyar untuk mempercepat hisab. Dan juga akan memberi syafa’at bagi ahli surga agar mereka cepat memasukinya.
  3. Rasulullah juga akan memberi syafa’at bagi orang yang berdosa besar agar dapat keluar dari neraka. Ini juga berarti mengambil manfaat dari usaha orang lain.
  4. Para malaikat mendoakan dan memohonkan ampun bagi penduduk bumi. Hal ini juga berarti mengambil manfaat bukan dari amalnya sendiri.
  5. Allah SWT dapat mengeluarkan sebagian orang yang sama sekali tidak pernah beramal baik dari dalam neraka semata-mata karena rahmat Allah SWT. Hal ini juga menunjukkan mengambil manfaat dari perbuatan orang lain.
  6. Anak-anak dari orang-orang mukmin masuk ke dalam surga sebab amal perbuatan orang tua mereka. Hal itu juga berarti semata-mata karena usaha orang lain.
  7. Allah SWT berfirman mengenai dua anak yatim yang mempunyai orang tua sholih, kemudian kedua anak itu dapat mengambil manfaat dari kebaikan orang tua mereka, bukan dari usaha mereka.
  8. Mayyit dapat mengambil manfaat dari pahala sedekah dan memerdekakan budak berdasarkan hadits dan ijma’ ulama. Hal ini menunjukkan seseorang dapat memperoleh manfaat dari amal orang lain.
  9. Berdasarkan hadits dan ijma’ ulama, haji fardlu yang menjadi tanggungannya mayyit dapat gugur dengan haji yang dilakukan oleh walinya. Keterangan ini menunjukkan bermanfaatnya amal orang lain.
  10. Berdasarkan hadits dan ijma’ ulama, haji nadzar atau puasa nadzar mayyit dapat gugur dengan amal orang lain. Ini juga berarti mendapat manfaat dari amal orang lain.
  11. Orang mati yang meninggalkan hutang (contoh salah seorang sahabat) oleh Rasulullah dilarang untuk dishalati sampai hutangnya dilunasi oleh Abû Qatadah. ‘Âlî ibn Abî Thâlib juga pernah melunasi hutang orang lain yang telah meninggal dunia. Dan orang itu dapat mengambil manfaat dari shalat Nabi Muhammad. Hal ini lagi-lagi menunjukkan adanya manfaat dari amal orang lain.
  12. Nabi Muhammad SAW bersabda kepada orang yang shalat sendirian, “Hendaklah seorang laki-laki bersedekah kepada ini (sambil menunjuk kepada orang lain).” Nabi Muhammad SAW kemudian shalat bersama laki-laki tersebut maka, ia pun mendapatkan keutamaan shalat berjama’ah sebab amal orang lain.
  13. Manusia dapat terbebas dari hutang pada makhluk jika ada orang lain yang mau melunasinya. Hal ini juga menunjukkan perolehan manfaat dari amal orang lain.
  14. Orang yang memiliki beban dan kedhaliman kepada orang lain, jika dimaafkan oleh orang yang didhalimi, maka ia terbebas dari dosa berbuat dhalim. Hal ini menunjukkan adanya kemanfaatan dari perbuatan orang lain.
  15. Tetangga yang baik dapat memberi manfaat ketika masih hidup dan setelah ia meninggal dunia seperti dijelaskan dalam atsar.
  16. Orang yang duduk dalam majelis dzikir yang dirahmati Allah SWT tetapi tidak ikut berdzikir karena suatu keperluan, juga dapat memperoleh pahala dzikir dimaksud. Hal ini berarti orang tersebut dapat mengambil manfaat dari orang lain.
  17. Melakukan shalat atas mayyit dan berdoa di dalam shalat, merupakan kemanfaatan yang diambil mayyit dari orang yang masih hidup. Ini berarti memperoleh manfaat dari amal orang lain.
  18. Shalat Jum’at dinilai sah jika dilakukan oleh sekumpulan orang, begitu juga shalat jama’ah. Hal ini menunjukkan manfaat sebagian orang terhadap sebagian yang lain.
  19. Allah SWT berfirman kepada Nabi Muhammad, “Allah SWT sekali-kali tidak akan memberi adzab mereka sedang kamu berada di antara mereka.” (Q.S. Al-Anfâl : 33), dalam firman-Nya yang lain, “Dan kalau bukan karena laki-laki yang mukmin dan perempuan-perempuan mukmin.” (Q.S. Al-Fath : 35), dan firman Allah SWT, “Dan sekiranya Allah SWT tidak menolak (keganasan) sebagian manusia kepada sebagian yang lain.” (Q.S. Al-Hajj: 40). Maka Allah SWT menghilangkan atau menggagalkan satu adzab kepada sebagian manusia disebabkan manusia lain. Hal tersebut merupakan manfaat amal orang lain.
  20. Zakat fitrah wajib bagi anak kecil dan orang lain yang menjadi tanggungannya, maka anak kecil dan orang yang diasuh tersebut mendapatkan manfaat dari orang yang mengeluarkan zakat, meskipun bukan perbuatannya sendiri.
  21. Zakat harta anak kecil dan harta orang gila hukumnya wajib dan semua itu mendapat pahala walaupun mereka tidak ikut mengeluarkannya.

Siapapun yang merenungkan secara teliti, ia akan mendapatkan banyak keterangan yang menjelaskan bahwa orang mukmin dapat memperoleh manfaat dari amal-amal yang tidak dilakukannya. Sehingga bagaimana mungkin menta’wilkan ayat Al Quran Surat An-Najm ayat 39 dengan cara yang menyalahi Al Quran, Hadits, dan Ijma’ Ulama? (Ghayah al-Maqshûd li Syaikh ‘Abdullâh ibn Muhammad ibn Humaid, halaman 101) Dalam kitab Hukm al-Syâri’ah al-Islâmiyyah fî Ma’tam al-Arba’în, halaman 36, disebutkan sebagai berikut :

“Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan dalam kitab Fatawa-nya bahwa pendapat yang benar dan sesuai dengan kesepakatan para imam adalah bahwa mayyit dapat memperoleh manfaat dari semua ibadah, baik ibadah badaniyah seperti shalat, puasa, membaca Al Quran, ataupun ibadah maliyah seperti sedekah dan lain-lain. Hal yang sama juga berlaku untuk orang yang berdoa dan membaca istighfar untuk mayyit.”


sumber dari site resmi PC IPNU IPPNU kota Pekalongan

Kamis, 17 Oktober 2013

Bakti sosial IPNU-IPPNU Ranting Ambokembang


Rekan rekanita ipnu ippnu ranting ambokembang
dan warga setempat
Pada tanggal 15 oktober 2013 yang bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1434 H, IPNU-IPPNU Ambokembang  mengadakan bakti sosial yang diisi dengan penyembelihan hewan qurban berupa 2 ekor kambing di desa Lambur kecamatan Kandangserang. Tepatnya di dukuh Watu Ireng. 
kami mengadakan kegiatan ini disana berdasarkan rekomendasi dari Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan. 
kegiatan ini bertujuan melatih Anggota IPNU IPPNU Ranting Ambokembang untuk berqurban juga berbagi kepada sesama sehingga bisa menumbuhkan rasa saling berbagi diantara umat Islam dan bisa tertanam keinginan untuk berqurban dikemudian hari secara mandiri.

Selain dari tujuan diatas kami juga bermaksud Memperkenalkan ajaran Ahlusunnah wal jamaah (berqurban) serta mendekatkan organisasi kami kepada masyarakat dan juga menjalin tali silaturrahim antara IPNU IPPNU Ranting Ambokembang dengan masyarakat.

Berqurban akan lebih tepat sasaran jika dilakukan dan ditujukan untuk saudara kita yang benar-benar membutuhkannya. Untuk itu kami memilih Dukuh Watu ireng di desa Lambur. selain karena keadaan ekonomi disana masih rendah, juga kurangnya kesadaran untuk berqurban di Desa tersebut. Terbukti dari penuturan Camat Kandangserang yang mengatakan dalam satu tahun belum tentu ada satu orang yang berqurban. Diharapkan setelah kami berqurban di desa tersebut mampu menstimulus atau merangsang warga sekitar untuk melakukan qurban ditahun-tahun yang akan datang. 
Selain itu juga kegiatan tersebut bermaksud untuk menjalin tali silaturahmi dengan sesama umat Islam sehingga mereka tidak merasa tersisih ataupun agar mereka merasa masih ada yang memperhatikan. 

Berdasarkan penuturan pak Trisno (pembina IPNU-IPPNU desa lambur), perlu adanya penguatan paham ahlusunnah wal jamaah ke setiap element masyarakat. dimana masih sedikitnya kepedulian terhadap masyarakat NU disana, yang bahkan hampir tidak mengenal apa itu NU sendiri dan juga membentengi paham ahlsunnah wal jamaah dari paham luar yang ingin menghilangkan tradisi amaliah Nahdlatul Ulama' yang telah di wariskan para ulama dari generasi ke generasi.
dari penuturan beliau, kami akhirnya memantapkan tujuan kami untuk mengadakan kegiatan baksos di daerah tersebut disamping karena rendahnya kesadaran untuk berqurban dan juga kami berharap kelak pemuda pemudi disana mau menghidupkan kembali IPNU-IPPNU dan meneruskan perjuangan para ulama.

Harapan kami IPNU-IPPNU Ambokembang dapat melaksanakan kembali kegiatan baksos dan qurban di Tahun-tahun mendatang, dan kami juga berharap kegiatan ini bukan hanya kami yang melaksanakan tapi juga oleh NU dan Banom Lainnya, karena masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan. dan juga masih banyak daerah daerah lain yang memerlukan bantuan.

oleh Riza Kinanta
Ketua Panitia pembagian daging kurban

Woro - woro

Add caption

Kamis, 10 Oktober 2013

OPINI
PERKEMBANGAN KEGIATAN PR. IPNU DAN IPPNU AMBOKEMBANG
Oleh : Ibu Soidalia
            Sebagai salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama (NU), perkembangan Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) tidak telepas dari keberadaan NU yang pada saat itu berstatus sebagai partai politik tahun 1955. IPNU dan IPPNU ini didirikan sebagai organisasi kesiswaan dan kesantrian yang dimasukkan dalam rangka menyatukan gerakan langkah dan dinamisasi kaum terpelajar di kalangan Nahdliyyin.
            IPNU dan IPPNU merupakan suatu organisasi yang bersifat keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berhaluan Islam Ahlussunah Wal Jama’ah (Aswaja), dan dalam perkembangannya akan mengalami perubahan-perubahan yang disebabkan oleh tuntutan situasi dan kondisi. Karenanya menjadi kewajiban bagi rekan dan rekanita IPNU dan IPPNU untuk terus mempelajari perubahan itu, dengan mengkajinya, dan mencoba untuk mengantisipasinya.
            Kegiatan yang sudah menjadi rutinan PR. IPNU dan IPPNU Ambokembang merupakan suatu perkumpulan bagi rekan dan rekanita yang bisa menjadi ajang silaturahmi bagi para anggotanya, ajang silaturahmi dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC), juga sebagai sarana informasi dan saling tukar pikiran antar Pengurus Ranting dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC). Adapun kegiatannya mulai dari rutinan yang dilaksanakan tiap malam sabtu, arisan para anggota, pengajian senja, dan buka bersama di bulan ramadhan dll.
            Dalam pelaksanaannya kegiatan rutinan PR. IPNU dan IPPNU Ambokembang ini bisa dikatakan sudah berjalan dengan baik, dengan kata lain kegiatan rutinan PR. IPNU dan IPPNU Ambokembang tidak vakum (berhenti) ditempat. Hanya saja, masih diperlukan adanya peningkatan untuk para kader-kadernya, karena belum keseluruhan remaja bisa terkover. Sehingga perlu dibutuhkan lagi peningkatan dari jumlah anggota dalam hal perekrutannya.
            Di sisi lain, terkait dengan kegiatan yang sudah berjalan selama ini harus ada variasi dalam kegiatan, terlebih kegiatan yang tidak terlepas dari tradisi amalan NU agar tidak ditinggalkan oleh para generasi. Melihat belum adanya keterlibatan langsung dari anggota PR. IPNU dan IPPNU Ambokembang yang terjun pada masyarakat, maka kegiatan kultum bagi remaja dan pelatihan MC bisa ditambahkan dalam kegiatan rutinan ini. Adapun untuk waktu pelaksanaannya untuk lebih bisa disesuaikan, dan tidak harus memanggil pakarnya. Karena hal ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. Maka perlu dikondisikan dengan anggaran yang ada.
            Kegiatan yang sudah berjalan hingga saat ini diharapkan bisa sejalan dengan visi dan misi NU. Lebih-lebih bisa dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan diri, memelihara, melestarikan dan mengamalkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah yang Rahmatan lil ‘Alamin. Bila kita coba menengok diluar sana terdapat beberapa aliran yang tidak sepaham dan sependapat dengan aliran aswaja. Yang mana mereka beranggapan bahwa aliran yang mereka yakini itu yang paling benar dibanding dengan aliran yang lain. Sehingga dalam hal ini perlu adanya pegangan yang kokoh pada tiap individu dalam membentengi aliran yang berlainan dan tidak sepaham dengan aliran Aswaja.


                                                Ambokembang, 17 September 2013



Jumat, 04 Oktober 2013

MAKNA TEMBANG "SLUKU-SLUKU BATHOK"

MAKNA TEMBANG "SLUKU-SLUKU BATHOK"

Tahukah Anda bahwa sejarah telah mencatat, para Wali songo di tanah air telah menggubah tembang dolanan anak yang sarat akan makna. Ini hanya sekedar contoh, betapa besar perhatian para penegak agama kepada anak. Anak adalah generasi penerus yang harus disibukkan belajar, bukan menyanyikan lagu orang dewasa.

Inilah salah satu lagu atau tembang dolanan gubahan para wali, sluku-sluku bathok beserta maknanya :

1. Sluku-sluku bathok, bathoke ela-elo

Usluk fa usluka bathnaka, bathnaka ila Allah Berjalan jalankan batinmu, batinmu kepada Tuhan. Ada juga yang memaknai Ghuslu-ghuslu batnaka, bathnaka ila Allah Mandi sucikan jiwamu menuju kepada Allah dari segala kesibukan hati selain mengingat-Nya, dari segala penyakit hati yang meranggaskan setiap kebaikan manusia.

2. Si Rama menyang Solo

Sharimi Yasluka artinya Petik dan ambillah satu jalan, dalam versi lain berasal dari kata Siru ma’a man sholla, Berjalan bersama orang-orang yang menegakkan sholat yaitu orang yang tidak bosan-bosan berjuang di jalan Allah.

3. Oleh-olehe payung mutha

Laailaha illaallah hayun wal mauta maknanya kurang lebih demikian Esakan Allah dari hidup sampai mati. Ajakan untuk bertauhid dan berpegang teguh kepada agama Allah sampai akhir hayat. Istiqomah dengan kalimat Lailaha illaAllah

4. Mak jenthit lolobah

Mandzalik muqarabah, Siapa yang mendekat bertaqarrublah tanpa henti. Selalu mendekat kepada Allah dalam segala keadaan. Sabar saat diuji, syukur saat diberi nikmat.

5. Wong mati ora obah

Hayun wal mauta innalillah, Sungguh hidup dan mati hanyalah milik Allah. Dalam versi lain berasal dari kataMan mata ra’a dzunubah, orang nang mati akan melihat dosanya. Oleh karena itu siapkanlah kematianmu dengan terus berbuat baik kepada sesama dengan penuh cinta dan Taqwa kepada Allah SWT.

6. Yen obah medeni bocah

Mahabbatan mahrajuhu taubah, Maka, bercintalah dengan kecintaan menuju taubat. Selagi masih diberi kesempatan oleh Allah untuk hidup di dunia ini. Jangan pernah putus asa dalam menggapai rahmat dan maghfirah-Nya.

 7. Yen urip goleka dhuwit

Yasrifu innal khalaqna insana min dhafiq, Ingatlah sungguh manusia diciptakan dari air yang memancar. Maksudnya, manusia diciptakan dari ketiadaan dan kehinaan. Oleh karena itu untuk memperoleh kemulyaan harus dengan berjalan di jalan Allah.

Kurang lebih demikian, semoga bermanfaat.

diambil dari sumber http://www.piss-ktb.com/2012/12/2104-makna-tembang-sluku-sluku-bathok.html#gsc.tab=0
https://www.facebook.com/notes/hakam-ahmed-elchudrie/makna-tembang-sluku-sluku-bathok/377494715672860?refid=18